Rabu senja hari ini merupakan pertemuan kali kedua dalam pelatihan GML Digital. Dan tema yang diangkat kali ini adalah "Yuk Kelola Jejak Digital Yang Baik". Dari diksinya, sungguh bermakna dalam dan interaktif. Di mana pemateri atau narasumber nya juga bukanlah tokoh sembarangan. Beliau adalah Dedi Dwitagama. Seorang Guru Matematika di SMKN 50 Jakarta Timur. Sejak dari tahun 2005 beliau aktif mengelola Blog. Beliau juga sangat aktif di media sosial sperti Youtube, Podcast, dan Instagram. di Chanel Youtube-nya sendiri sudah ada 43oo subcriber dengan jumlah video yang hampir 2000.
Pada Kesempatan kali ini, Pemateri atau narasumber secara terbuka meminta untuk diaktifkan semua Whatapp grupnya. Hal itu dikarenakan beliau ingin lebihi interaktif bertegur sapa dengan para peserta. Pada pertemuan kali ini semua yang hadir diminta untuk membuat pengalaman berkesan tentang guru.
Ada seorang audience yang bernama Bu Eka sangat terkesan dengan dosennya. Alasannya adalah karena beliau adalah seorang dosen yang multitalenta. Setiap materi yang disampaikan dapat diterima oleh mahasiswa dengan paham dan antusias. Ditambah lagi gayanya yang energik membuat mahasiswa tidak merasa bosan dan mengantuk pada saat belajar dengan beliau. Dan masih banyak lagi pengalaman berkesan dari para peserta lainnya tentang guru-guru atau tokoh idola mereka.
Dimulai dari seorang profesor hingga guru SMP, SD, dan TK banyak sekali yag berkesan dan banyak pula yang mengagguminya. Namun sayangnya mereka tidak ada atau tidak mempunyai jejak digitalnya. Karena mereka tidak serius mengenglola jejak digital. Pada zaman sebelum ditemukannya internet, banyak nama-nama tokoh penting dan para pahlawan yang tidak pernah mengelola jejak digital. Namun nama mereka tetap ada dalam sejarah, karena legendanya diarsipkan oleh orang lain.
Jika merasa susah mengelolah jejak digital sendiri, maka kita bisa meminta orang lain untuk mengelolanya. Misalnya dengan meminta anak murid kita untuk meninggalkan jejak digital sekolahnya. Maka dari itu mulailah menulis dengan satu huruf, dirangkai jadi kata, selanjutnya menjadi kalimat. Tersusun menjadi tulisan di buku atau di blog.
