Pada kesempatan kali ini KBMN PGRI telah mencapai pertemuan ke 11. Semoga semangat kita tetap menyala untuk terus berkarya. Dan semoga niat tetap terjaga untuk menambah ilmu dari narasumber yamg luar biasa.
Kuliah malam ini seperti biasa dibagi menjadi 4 sesi:
1. Pembukaan
2. Penjabaran Materi
3. Sesi Tanya Jawab
4. Penutup
Bagi yang ingin bertanya, ibu Mutmainah selaku moderator mempersilakan japri ke nomor berikut 085216628447
Dengan narasumber hebat malam ini adalah ibu Widya Setyaningsih, S.Ag.
Keberadaan majalah sekolah tentu sangatlah penting sebagai media penampung karya siswa sekaligus sebagai media komunikasi.
Majalah sekolah bersifat informatif, edukatif, dan tentu juga kreatif.
Moderator mengucapkan terima kasih pada para peserta online yang luar biasa.
Tak akan mundur, sebelum resume meluncur.
Sebelumnya, narasumber mengucap terima kasih yang tak terhingga kepada Omjay, selaku Founder sekaligus Guru Blogger Indonesia. Karena dengan belajar di kelas.
Sahabat literasi nusantara, narasumber menyampaikan bahwa beliau hanyalah pecinta literasi biasa dan berawal dari zero. Sungguh bergabung di komunitas penulis seperti ini mampu melejitkan potensi kita untuk menjadi penulis yang produktif.
Kuncinya adalah *MAU*
*_Bagaimanapun juga satu ons tindakan lebih berarti dari pada satu ton pemikiran._*
So ayoo segera bersiap keluar dari zona nyaman untuk menyambut kesuksesan.
Saatnya telah tiba.
Hari ini adalah hari kesuksesan Anda sekalian.
Menurut narasumber, menjadi peserta di KBMN bukanlah suatu kebetulan. Akan tetapi itu adalah bagian dari skenario Allah.
Percayalah takdir Allah tak pernah salah menuntun langkah kita.
Beliau sendiri sangat bersyukur menjadi bagian dari komunitas orang-orang hebat yang tanpa pamrih ini
Tidak hanya ilmu yang narasumber dapatkan tapi menurut beliau semua peserta juga mendapatkan saudara-saudara sejiwa.
Seperti yang diceritakan oleh moderator di awal
pada bulan Desember lalu kita dipertemukan dalam acara kopdar dan temu penulis nusantara. 3 hari saja tapi cukup untuk menjadi cerita yang terkenang selamanya.
Kata-kata puitis dari narasumber:
"Kita adalah denting yang beresonansi
Mengurai nada dalam riuh dan sepi"
"Kita adalah deretan huruf yang berbaris tak berjeda
Mengungkap setiap kisah dalam suka dan duka"
"Kita adalah seutas tali yang terhubung dalam tarikan jemari
Berbisik dalam hati, dan bercerita dari dalam mimpi"
Hari ini narasumber akan berbagi pengalaman seputar majalah sekolah.
Apa yang Bapak/Ibu rasakan saat ada foto kita, foto anak kita terpampang di sebuah artikel majalah? Entah itu karena prestasi, atau sekedar foto selvi saat melakukan kegiatan sekolah.
Pasti bangga, bercampur senang bukan???
Setiap sekolah tentu kita dikenal oleh khalayak luas. Baik sekolah negeri, lebih-lebih sekolah swasta.
Selain itu sebagai lembaga formal, komunikasi, promosi, dan sosialisasi dengan orangtua, masyarakat sebagai STAKE HOLDER sangat diperlukan.
Semua itu dapat terjawab dengan hadirnya Majalah Sekolah.
Tentu sebagian dari kita berfikir, haduuh rasanya tidak mampu deh punya majalah sendiri.
SDM kurang, biaya tidak ada dan dukungan dari sekolah kurang optimal.
Itu sama dengan pikiran yang narasumber dan teman-temannya rasakan awal mula berdirinya Kharisma (nama majalah sekolah beliau)
Awal mula, hanya ada dua orang yang merintis terbitnya majalah sekolah.
Satu teman saya sebagai pimred merangkap layouter.
Dan saya sebagai pemburu berita merangkap bendahara.
"Jangan dibayangkan majalah Kharisma diawal seperti saat ini bpk/ibu.
Majalah kami hanya berukuran setengah kertas folio.
Untuk mencetaknya kami hanya mampu fotokopi" kata beliau.
Layout dengan cara gunting dan tempel.
Kemampuan menulis apa adanya bukan soalan. Yang kami inginkan hanya berbagi informasi, berita, dan cerita tentang anak didik mereka.
Akhirnya majalah pertama sekolah kami bisa sampai ditangan anak-anak didik kami.
Saat itu penggandaan majalah didanai oleh sekolah.
Perjalanan Majalah sekolah yang apa adanya tersebut berjalan hingga dua tahun. Tetap dengan dua crew yang bertugas rangkap.
Sampai akhirnya mereka harus melepas majalah Kharisma ditahun ke tiga.
SDM yang terbatas dan dana menjadi kendala utama.π’
Dua tahun Kharisma melakukan hibernasi.
Hingga akhirnya mereka bangun kembali.
Selama tidur panjang mereka sibuk berbenah. Crew Majalah mereka lengkapi. Mulai dari penasehat, penanggung jawab, pimred, bendahara, editor, layout, hingga 4 orang pemburu berita.
Kami ajukan proposal yg detil pada pihak yayasan/sekolah. Mencari solusi pendanaan selain dari dana BOS.
Mempercantik tampilan hingga ke percetakaan. Mempertebal muatan bergizi dari isi majalah.
"KHARISMA REBORN"
Tahun 2010 ibu Widya dipercaya untuk menjadi Pimred. Hal yang berat menurut beliau. Tapi percaya dengan tim beliau, dengan crew yang saling membahu.
Bismillah... πͺπ»πͺπ»πͺπ»
Hingga sekarang beliau masih memegang amanah itu.
Kunci utamanya adalah *MAU*
Insyaallah semua akan diberi kemudahan.
Ibarat kita berjalan ada tembok menghadang. Cari jalan lainnya. Entah harus memutar, ataukah mencari jalan lain yg sepadan.
Artinya setiap kesulitan ada dua kemudahan yang Allah siapkan.
Tetapkan niat, dan insyaallah tiba-tiba ada jalan yg terbentang.
Jangan takut mencoba, maka kita akan tetap stuck di tempat.
Ada rintangan, halangan itu hal yg biasa. Apalagi saat mengawali. Berat memang... π₯
Tapi bukan berarti itu TAK MUNGKIN dan TAK ADA SOLUSI.
Bismillahπͺπ»
Cergam Kharisma, bercerita tentang tokoh Kaka dan Risma. Dilukis sendiri oleh guru MI Khadijah. πππ
Salam redaksi memuat kata sapaan pimred kepada pembaca sesuai kondisi terkini, menyampaikan tema edisi kali ini, dan isi majalah secara singkat.
Karya siswa bisa berupa puisi, cerpen, dan karya kerajinan siswa (ketrampilan KI 4)
Artikel tambahan do you Know. Yang memuat pengetahuan umum untuk siswa. Disajikan dalam 2 bahasa yaitu bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
Kuiz berhadiah, bisa berupa TTS, tebak gambar dll
Setelah bercerita tentang kisah awal mendirikan majalah sekolah Ibu Widya mengajak semua peserta untuk praktek langsung.
Beliau minta kepada seluruh peserta malam ini.
Bayangkan sekolah Anda masing- masing.
Setiap sudut kelasnya, siswanya, rumput dan tanaman sekitar yang ada disana. Bayangkan lagi pimpinan kita, kawan seperjuangan yang tegak berdiri berjuang bersama kita.
Tak terkecuali siswa-siswi kita tercinta.
Bayangkan, Tentu banyak kisah, berita, prestasi yang bertebaran setiap harinya.l
Mari kita coba tuangkan dalam tulisan pada malam ini.
Saat ini majalah kami memasuki edisi ke 23.
Akan ada hadiah berupa majalah Kharisma bagi 3 peserta.
*TANTANGANNYA*
Tuliskan artikel apa saja tentang sekolah sahabat sekalian di blog. Saya beri waktu 15 menit.
Jika ada foto bisa disertakan juga. Gunakan bahasa yang ringan, menarik, informatif dan komunikatif. Kemudian narasumber meminta agar admin grup membuka grup whatsapp-nya. Agar supaya semua peserta dapat membuat artikel untuk dimuat dalam majalah sekolah masing-masing. Setelah semua mempraktekkan membuat artikel narasumber memberi dukungan dan support jika semua guru dapat membuat majalah sekolah di sekolahnya masing-masing. Hal ini tentu menginspirasi penulis guru untuk membuat majalah di sekolahnya termasuk saya pribadi. Demikianlah materi dari narasumber kita malam ini. Sangat bermanfaat dan benar-benar menginspirasi kita. Setelah itu sesi wawancara kepada narasumber dari para peserta.
Kuncinya jangan takut mencoba sesuatu yang baru. Kerja keras... Dan semangat.
"Syukur jika kita bisa mengikuti sekolah Beliau yang memiliki majalah sekolah yang Rruarr Biasaahh." Tambah ibu moderator.
Sekarang kita memasuki sesi tanya jawab. Seperti biasa, silahkan mengirimkan pertanyaan dengan format nama, alamat dan kirim ke
*0852-1662-8447.
Memang semua itu harus memiliki seseorang yg menjadi motor suatu organisasi. Yang mendorong, mengompori crew.
Tapi kita tidak perlu bersusah payah menulis sendiri.
Libatkan SISWA kita untuk ikut serta menulis.
Pasti orangtua akan lebih senang anaknya berkarya. Itulah pesan dari narasumber KBMN PGRI Pertemuan ke-11.
Tambun Selatan, 2 Februari 2023