KBMN PGRI Pertemuan ke-19: Menyusun dan Menulis Buku Ajar

 


Alhamdulillah kita sudah menginjak pertemuan KBMN PGRI ke 19. Kali ini narasumber kita adalah Dr. Mudafiatun Isriyah, M. Pd. Beliau adalah konselor dan penulis juga asesor BAN PAUD Jatim. Lulus cum laude prodi PAUD UNESA Surabaya dan melanjutkan studi di Universitas Negeri Malang untuk meraih gelar doktor Bimbingan dan Konseling. 

Beliau juga merupakan alumni BM 4 asuhannya Omjay. Dan peraih buku terbaik Perpusnas 2021 bersama prof Ekoji dalam tantangan menulis selama satu minggu.

Materi kita adalah 

1. Bahan Ajar  VS  Buku Ajar

2. Pentingnya Buku Ajar dalam pembelajaran

3. Buku Ajar dan Buku Hasil Penelitian/Hasil Pemikiran

4. Cara Penulisan Buku Ajar

5. Prinsip-prinsip Pemilihan Materi Buku Ajar

Yang pertama kita sebagai penulis buku adalah menguasai penguasaan ilmu, kemampuan berbahasa, dan paling penting adalah punya komitmen bagaimana Bahan ajar vs buku ajar itu.

1. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/dosen dan mahasiswa dalam kegiatan belajar-mengajar. Bahan ajar dapat berupa bahan tertulis atau pun tidak tertulis.

2. Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga dapat tercipta lingkungan dan suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar.

3. Bahan Ajar Cetak • Buku Teks, •Buku Referensi, dan Monograf, 

   •Bahan Ajar Mandiri = Modul = BAJJ  •Panduan = Petunjuk = Pedoman, •Atlas = Peta •Diagram = Poster   

   •Brosur = Leaflet = Manual      

Bahan Ajar non-Cetak • Internet = Web Based Courses = e-learning • CAI = Pembelajaran Berbantuan Komputer • Slide • Video / TV • Audio / Radio

Sedangkan Buku Ajar merupakan salah satu bentuk bahan ajar.

Buku Ajar adalah buku ilmiah berupa uraian materi pembelajaran yang disusun secara logis dan sistematis dengan bahasa yang lugas, digunakan dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran (Pannen & Purwanto, 2001)

Narasumber menanyakan apakah dari sini bapak ibu peserta sudah memiliki pengetahuan bahwa kemampuan akan bahan ajar yg sudah disiapkan? Pertanyaaan beliau kepada para peserta: MENGAPA BUKU AJAR PENTING DALAM PEMBELAJARAN?

1. Guru lebih banyak waktu untuk memberi bimbingan kepada siswa/mahasiswa

2. Siswa dapat belajar sekalipun tidak ada guru

3. Siswa dapat belajar kapan dan di mana saja

4. Siswa tidak terlalu tergantung kepada guru sebagai satu-satunya sumber informasi

5. Siswa bisa belajar dengan kecepatan masing-masing sesuai dengan potensi

Menurut beliau ini sangat penting yg hrs dipahami, mengapa buku ajar ini wajib diwujudkan oleh seorang guru.

Mengacu pada TRILOGI PEMBELAJARAN

1.  ada Tujuan, 2 Srtategi 3. Penilaian

Karena Syarat minimal terjadinya pembelajaran adalah mahasiswa/siswa – Materi – Guru/Dosen

Beban belajar mahasiswa untuk 2 sks (SN-DIKTI, 2015): 2 sks = 340 menit. Kebutuhan bahan bacaan?

Seorang guru memiliki kepentingan untuk memenuhi kebutuhan dlm mengajar nya yaitu dg menata buku ajar sendiri sesuai mata pelajaran yg kita ampu

Selain itu apa KEUNTUNGAN BUKU AJAR BAGI GURU/DOSEN?

1. Promosi & Kenaikan Pangkat 

2. Mendapatkan insentif 

3. Finansial-Royalti

4. Eksistensi diri

5. Media Ekspresi

6. Branding Personal dan Ini

7. Penguatan Keilmuan; dll. Eksistensi diri

Nah sangat banyak keuntungan buat diri kita

Guru adalah sebagai agen Aktivitas Pembelajaran

CAPAIAN PEMBELAJARAN ?

Guru adalah sbg Peneliti dan Pembelajar

Pengalaman dan Kurikulum sebagai pegangan kita dlm menulis buku ajar

Guru membuat RPS/Silabus

Desain pembeljaran sebagai langkah awal untuk memulai. Semua mata pelajaran yang di desain itu sama dengan outline calon buku kita. Ini akan menghasilkan buku ajar, Buku modul dan diktat

Seorang guru juga sbg PENELITI? maka akan menghasilkan buku referensi, monograf, artikel ilmiah. Sekarang  kita bisa membedakan JENIS-JENIS BUKU AJAR

1. BUKU AJAR, 

2. BUKU MODUL, 

3. DIKTAT, 

4. PETUNJUK PRAKTIKUM, 

5. NASKAH TUTORIAL

BUKU HASIL PENELITIAN/PEMIKIRAN

Antara lain menghasilkan: 

1. BUKU REFERENSI, 

2. MONOGRAF

Beliau juga membuat buku yang sampai mendapatkan penghargaan terbaik 1 perpusnas. Buku ini hasil penelitian mjd buku referensi beliau menyajikan menjadi sebuah buku yg di dalamnya terdapat syarat dengan materi yang dibutuhkan oleh guru BK. Ini namanya buku bernovelty.

 Bagaimana dengan BUKU AJAR  VS BUKU TEKS?

 Buku Ajar pada umumnya: 

1. Ditulis dan dirancang untuk digunakan siswa/mhs.

2. Menjelaskan tujuan pembelajaran. 

3. Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel.

4. Strukturnya berdasarkan kompetensi yang akan dicapai.

Buku Teks pada umumnya:

1. Ditulis terutama untuk digunakan dosen atau pembaca umum, dipasarkan secara luas.

2. Tidak selalu menjelaskan tujuan pembelajaran. 

3. Disusun secara linier. 

4. Strukturnya berdasarkan logika bidang ilmu (content).

Lanjutan Buku ajar: Buku Ajar pada umumnya: 

5. Ada pemberian kesempatan latihan bagi mahasiswa.

6. Selalu memberikan rangkuman. 

7. Kepadatan berdasarkan kebutuhan mahasiswa

8. Dikemas untuk digunakan dalam pembelajaran.

Lanjutan buku teks: Buku Teks pada umumnya:

5. Belum tentu memberikan latihan bagi mahasiswa.

6. Belum tentu ada rangkuman.

7. Materi buku teks sangat   

8. Dikemas untuk dijual secara umum.

Lanjutan buku ajar: Buku Ajar pada umumnya: 

9. Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari mahasiswa.

10.Mencantumkan petunjuk penggunaan buku ajar.

LAnjutan buku teks: Buku Teks pada umumnya:

9.Tidak ada mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pemakai. 

10.Tidak memberikan petunjuk cara mempelajarinya.

NAh sekarang tinggal dipilih bapak ibu mana yang paling sesuai dan dibutuhkan, entah itu untuk kepentingan pribadi maupun untuk siswa itu sendiri.

Bagaimana CARA PENYUSUNAN BUKU AJAR

1. PENATAAN INFORMASI (compilation text)

Guru/Dosen melakukan kompilasi bahan dari berbagai sumber yang telah beredar di pasaran berdasarkan RPS yang telah disusun

2. PENGEMASAN KEMBALI (information repackaging)

Guru/Dosen melakukan pengemasan kembali dari sumber-sumber yang telah ada disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi yang ingin dicapai dalah RPS

3. MENULIS SENDIRI (starting from scratch)

Guru/Dosen menulis sendiri berdasarkan kepakarannya berdasarkan RPS mata kuliah yang diampu. Ada istilah: PROSEDUR KOMPILASI

Kumpulkan seluruh buku, artikel jurnal ilmiah, dan sumber acuan lain yang digunakan dalam mata pelajaran seperti yang tercantum dalam daftar pustaka di RPS. 

Tentukan bagian-bagian buku, artikel jurnal ilmiah, dan bagian dari sumber acuan lain yang digunakan per Bahan Kajian sesuai dengan RPS. 

Fotokopi seluruh bagian dari sumber yang digunakan per Bahan Kajian sesuai dengan RPS. 

Pilahlah hasil fotocopy tersebut berdasarkan urutan Bahan Kajian yang sesuai dengan RPS.

 Buatlah/tulislah halaman penyekat bahan untuk setiap Bahan 

    Kajian/BAB. 

6. Bahan-bahan yang sudah dilengkapi dengan halaman penyekat untuk 

    setiap Bahan Kajian kemudian dijilid rapi (selanjutnya dicopy untuk 

    dibagi kepada mahasiswa). 

7. Buatlah/tulislah pedoman guru/dosen dan pedoman siswa/mahasiswa 

    untuk mendampingi bahan yang sudah dikompilasi tersebut. PROSEDUR PENGEMASAN KEMBALI INFORMASI

Informasi yang sudah ada di pasaran dikumpulkan berdasarkan kebutuhan (RPS + RTM) Informasi tersebut disusun kembali/ditulis ulang dengan gaya bahasa dan strategi yang sesuai untuk menjadi buku ajar (digubah), kemudian ditambahkan:

Kemampuan/kompetensi yang akan dicapai. 

Petunjuk belajar bagi mahasiswa. 

Latihan. 

Ringkasan. 

Umpan balik. 

Evaluasi formatif. 

PERTIMBANGAN PENULISAN BUKU AJAR OLEH GURU/DOSEN (MENULIS SENDIRI) ???? Guru merupakan pakar dalam bidangnya (menguasai bidang ilmu). 

Guru mempunyai kemampuan menulis. 

Guru memahami kebutuhan mahasiswa dalam bidang ilmu yang dibinanya. 

Guru memiliki kemampuan mendesain pembelajaran. Guru adalah pakar bagi dirinya sendiri. Inilah skill kita sebenarnya ga bisa tertandingi dg profesi pekerjaan yg lainnya, maka dari itu banggalah menjadi guru.

Saya lanjutkan dulu yaa: PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN MATERI BUKU AJAR

1. PRINSIP RELEVANSI

Materi pembelajaran hendaknya ada hubungannya dan memberikan kontribusi bagi upaya pencapaian capaian pembelajaran mata kuliah dan kemampuan akhir. Misalnya, jika kemampuan yang diharapkan dikuasai mahasiswa berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta.

2. PRINSIP KONSISTENSI/KEAJEGAN

Materi pembelajaran harus konsisten dengan kemampuan akhir yang ingin dicapai, baik dari segi jumlah materi maupun dari taksonominya. Jika kemampuan akhir yang harus dikuasai mahasiswa empat macam, maka materi buku ajar yang harus dikembangkan juga harus meliputi empat macam

3. PRINSIP KECUKUPAN

Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu mahasiswa menguasai kemampuan akhir yang diharapkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai capaian pembelajaran mata kuliah dan kemampuan akhir. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.

Materi terakhir yang sangat padat berisi yaitu: SISTEMATIKA BUKU AJAR

Biasanya tergantung dari penerbit juga ya, tetapi kita sbg seorang guru juga memiliki kesiapan unt menata outline buku kita sendiri yaitu:

 BAB 1 Pendahuluan

Penyajian

Penutup

Daftar Pustaka

Senarai (glossary)

Tinjauan Mata Pelajaran : Prakata  

֍ Petunjuk Penggunaan Buku Ajar bagi Mahasiswa 

֍ Identitas Mata Kuliah 

֍ Deskripsi Singkat Isi Buku Ajar 

֍ Kegunaan Mata Kuliah bagi Mahasiswa 

֍ Capaian Pembelajaran Mata kuliah

2. BAB I 

Kemampuan Akhir 

Indikator 

Pendahuluan, terdiri dari: 

֍ Deskripsi singkat berupa gambaran umum tentang cakupan bab tersebut.  

֍ Relevansi antara bab tersebut dengan pengalaman. Yang telah dimiliki mahasiswa atau manfaat bagi mahasiswa.

Penyajian:     

֍ Uraian atau penjelasan materi (sesuai dengan jenis  materi) dan diikuti dengan contoh-contoh. 

֍ Ilustrasi yang sesuai dengan uraian materi. 

֍ Tugas dan Latihan yang dilakukan mhs setelah  membaca uraian materi. 

֍ Rangkuman/ringkasan dari konsep atau prinsip yang dibahas.

Penutup, terdiri dari:   

 ֍ Penilaian, konsisten dengan rumusan indikator dan Kemampuan Akhir. 

֍ Umpan balik, untuk dapat menilai sendiri hasil belajarnya (kunci jawaban tes). 

֍ Tindak lanjut. diperlukan juga: DAFTAR PUSTAKA 

SENARAI, berupa daftar istilah teknis yang dianggap penting dan perlu dijelaskan. 

DAFTAR INDEX (jika diperlukan).

 TERIMA KASIH

Tak lupa beli piring melamin

Sampai jumpa hadirin semuanya

Semoga bertemu di kesempatan lain

Bersama guru binaan bpk Wijaya kusuma

Dan setelah itu dilanjutkan sesi tanya jawab.

Assalamualaikum ibu.saya ibu Umatun Nur Islamiyati,dari Magelang. 

Pertanyaan Bagaimana langkah langkah membuat buku ajar yang bermutu?

Maturnuwun

Buku bermutu yg bisa mengukur adalah masing2 guru pengampu mata pelajaran, RPS yg dibuat itu dasarnya, sesuai kurikulum dan saat ini didukung bgmn implementasi dg merdeka belajar itu sangat dibutuhkan saat ini, kolaborasi kurikulum, seni merancang ide2 guru tentunya yg sesuai dg kondisi dan karakter siswa di manan siswa itu berada

Pertanyaan ke 2

Imro'atus Sholihah_Jombang Jatim

Ada istilah bahan ajar, modul ajar, dan diktat. Sepertinya ketiganya hampir sama?

Di antara tiga itu mana yang lebih tepat dibuat dan digunakan?

Bahan ajar biasanya dipakai di kalangan sekolah sendiri, kalau seperti ini siapa yg mengesahkan agar ada nilai KUMnya?

Terima kasih.

Ini buku hasil tuangan dari bahan ajar sendiri, sesuai kurikulum dan ssi RPS masing2 guru, semua dpt dihargai dan ada nilai KUM, namun yg paling tinggi nilai KUM nya adalah buku hasil penelitian yaitu buku monograf dan referensi

Selanjutnya pertanyaan ke 3

Selamat malam, perkenalkan nama saya Hasbi Aprizal, yang ingin di tanyakan adalah bagaimana caranya untuk menuliskan sebuah referensi didalam buku ajar ?

ini menarik sekali pertanyaannya, semoga Bp Hasbi juga seorang guru yg ingin menuangkan unek2 nya sampai menulis buku referensi

Naah ini dipecah dari buku referensi mjd buku ajar. Tentunya buku referensi ini adalah hasil penelitian yg didukung oleh beberapa temuan sebelumnya yg bisa mendukung hasil penelitian secara ilmiah, dan ini sangat mengkerucut. Kalau referensi berdasakan penelitian kalo buku ajar hasil desain seorang guru dari RPS nya.

Bagaimana mengkolaborasikan antara referensi ke buku ajar? Tentunya adalah guru bisa mengambil cuplikan hasil penelitian atau materi yg sangat menarik di anatara materi yg sdh di siapkan diangkat mjd sebuah buku ajar, ini menarik skli, spt buku sy yg menang tsb adalah hadil peneltian di kampus krn menarik saat itu perlu ilmu ttg belajar jarak jauh terutama ilmu BK yaitu bgmn siswa/mhsw memiliki sikap menghormati/menghargai guru/dosen dalam belajar, ini yg sy angkat dlm buku tersebut. Ini namanya buku bernovelty, buku yg ada ruh nya. 

Bapak ibu bisa mengangkat salah satu rancangan yg sdh tersedia ambil salah satunya baru dicarikan teori nya, sbg bahan referensi terkait keilmuan tersebut.

Jadilah buku ajar yg sangat menarik dan sangat dibutuhkan oleh siswa krn guru mengangkat buku tsb dari pengalaman guru itu sendiri di kelas.

Demikianlah pemaparan materi yang sangat penting bagi kita yang berprofesi sebagai guru. Semoga bisa diamalkan.


Tambun Selatan, 20 Februari 2023

Assalamualaikum, perkenalkan nama saya Ari Susanah. Saya tinggal di Kabupaten Bekasi Tambun Selatan desa Sumberjaya. Saya menikah, punya 4 orang anak. Profesi saya adalah guru. Saya telah menerbitk…

Posting Komentar

© Ari Susanah Blog. All rights reserved. Developed by Jago Desain