Malam itu, Rabu 11 Januari 2023 adalah pertemuan kbmn yang kedua. Pada pertemuan KBMN yang kedua saat itu, pematerinya adalah ibu Sri Sugiastuti atau yang lebih akrab disapa Bunda Kanjeng. Dan moderator dari acara ini adalah ibu Widya Setyaningsih Setyaningsih, S.Ag.
Materi yang dibawakan sangat menarik, yaitu "Menjadikan Menulis Sebagai Passion."
Ketika itu saya hanya bisa menyimak, padahal saya ingin sekali menulis. Akan tetapi karena kegiatan saat itu tidak memungkinkan untuk Saya menulis, maka saya tidak langsung bisa menulis saat itu juga. Sebenarnya pemateri atau narasumber begitu berkesan buat saya. Karena ketika temu penulis KBMN di gedung guru Jakarta pusat, saya bisa bertemu dengan beliau. Saya sangat kagum dengan beliau yang konsisten di dunia kepenulisan. Meskipun usia beliau tidak lagi muda, namun semangat dan kualitas menulisnya begitu pantas untuk dicontoh oleh para pendidik yang ingin mempunyai passion menulis.
Awal awal saya kenal dengan beliau, adalah ketika saya membuat buku antologi di Komunitas Penulis Pendidik Bekasi Raya atau yang biasa disebut KPPBR. Saya membuat grup untuk mengumpulkan siapa saja yang ingin menulis buku antologi bersama saya. Kemudian saya menyebarkan flyernya di berbagai grup WhatsApp yang saya punya. Dan tak disangka Bunda Kanjeng bergabung bersama grup saya. Dan ketika itu saya sudah sering membaca tulisan-tulisan beliau di blog. Saya merasa sangat terkejut sekaligus senang sekali karena beliau sudah bergabung. Meskipun tidak terlibat dalam penulisan antologi tersebut. Tema buku antologi yang saya editori tersebut adalah Toxic Relationship. Dan judul bukunya adalah Sayap-sayap Patah Yang Terluka.
Padahal ketika itu saya belum bergabung dengan KBMN PGRI. Tapi saya sudah tertulari fashion menulis dari beberapa tokoh di KBMN PGRI. Oleh karena itu, ketika saya merasa sedang menurun passion menulis dalam diri, materi beliau sungguh bermakna buat saya peribadi.
Tambun Selatan, 25 Januari 2023